Sunday, February 22, 2015

PROSES INDUSTRI KIMIA II INDUSTRI ACETONE





PROSES PEMBUATAN ASETON

1. SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN BAKU DAN PRODUK
       A. BAHAN BAKU
a.       ISOPROPYL ALCOHOL (C3H7OH)
·         SIFAT FISIK
·         Susunan Molekul
·         Nama Lain                                             :  2-propanol, isopropanol
·         Berat Molekul                                        :  60.10 gr/mol
·         Kelarutan                                               :  larut dalam air
·         Titik nyala                                              :  12 oC
·         Titik Leleh                                              :  -89 ° C, 184 K, -128 ° F
·         Titik Didih                                             :  82,3 ° C, 355 K, 180 ° F
·         Kepadatan                                              :  (at 20 oC) 0,786 g / cm ³, cair
·         Kelekatan                                               :  2,86 cP di 15 °C
              
                                                     1,96 cP di 25 °C
              
                                                     1,77 cP di 30 °C
·         SIFAT KIMIA
·         Isopropil Alkohol didehidrogenasi membentuk Aseton dengan katalis bermacam-macam seperti logam, oksida dan
·         campuran logam dengan oksidanya.
·         Isopropil Alkohol dapat juga dioksidasi secara parsial membentuk Aseton dengan katalis yang sama dengan proses dehidrogenasi.
·         Dengan asam halogen dihasilkan Isopropil Halida
·         Bereaksi dengan logam-logam aktif seperti sodium dan potasium membentuk Metal Isopropoksida dan hidrogen. Alumina Isopropoksida dapat dihasilkan dari reflux Isopropil Alkohol 99%, aluminium dengan katalis Merkuri Oksida.
·         Dengan Etilen Oksida atau Propilen Oksida dengan katalis  basa seperti NaOH akan membentuk Eter Alkohol dari Isopropil Alkohol.
·         Isopropil Alkohol dapat mengalami dehidrasi menghasilkan
·         Diisopropil Eter ataupun Propilen.

b.      OKSIGEN (O2)
·         SIFAT FISIK
·         Berat Molekul             : 15,9994(3) g/mol
·         Fase                                         : gas
·         Massa jenis                              : (0 °C; 101,325 kPa)
  1,429 g/L
·         Titik Leleh                               : 54,36 K
                                                       (-218,79 °C, -361,82°F)
·         Titik didih                               : 90,20 K
·         Kalor peleburan                       : (O2) 0,444 kJ/mol
·         Kalor penguapan                     : (O2) 6,82 kJ/mol
·         Kapasitas kalor                        : (25 °C) (O2)
  29,378 J/(mol·K)
  (-182,95 °C, -297,31 °F)
·         Konduktivitas termal  : (300 K) 26,58 mW/(m·K)

·         SIFAT KIMIA
·         Oksidasi
·         Bereaksi dengan etilen pada suhu 200 -280oC dan tekanan 10 -30 atm membentuk etilen oksidaReaksi : CH2= CH2 + ½ O2 à C2H4O
·         Bereaksi dengan hidrokarbon membentuk CO2 dan H2O.
·         Reaksi : (Contoh : Pembakaran Metana)
CH4 + 2O2 à CO2 + 2H2O
·         Dalam keadaan oksigen minim terjadi reaksi tidak sempurna :
CH4 + 3/2 O2 à CO + 2H2O



       B. PRODUK
       a.  ASETON (CH3COCH3)
·         SIFAT FISIK
·         Susunan Molekul
   
·         Nama Lain                                          : β-ketopropana, dimetil keton,
  Propanon, dimetilformaldehida
·         Berat Molekul                         : 58.08 gr/mol
·         Densitas (20o)                          : 0.79 gr/cm3
·         Kelarutan                                            : larut dalam berbagai perbandingan
  dengan air, alkohol dan dietil eter
·         Titik nyala                                           : -9.4 oF
·         Temperatur nyala                                : 592 oC
·         Batas ledakan                                      : batas bawah = 2.2 %
: batas atas = 13.0 %
·         Batas konsentrasi keracunan   : 500 ppm
·         Titik Leleh                                           : - 95.1 oC
·         Titik Didih                                          : 56.5 oC
·         Berbentuk cairan tidak berwarna

·         SIFAT KIMIA
·          proses pirolisa akan membentuk Ketena
·         Aseton dapat dikondensasi dengan asetilen membentuk 2 metil 3 butynediol, suatu intermediate untuk Isoprene.
·         Dengan Hidrogen Sianida dalam kondisi basa akan menghasilkan Aseton Sianohidrin.



     b.    Air (H2O)
·         SIFAT  FISIK
·         Susunan Molekul

·         Berat Molekul             : 18.02 gr/mol
·         Densitas                                  : 1000 kg/m3 (cair pada 4oC)
: 0.998 gr/cm3 (cair pada 20oC)
: 0.917 gr/cm3 (padatan)
·         Titik Lebur/beku                     : 0 oC
·         Titik Didih                              : 100 oC
·         Tidak berwarna dan tidak berbau.

·         SIFAT KIMIA
           Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam - garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.


2.   DATA KUANTITATIF
     
Basis                            : 1 ton produk Aseton (CH3COCH3) (99% pure, 90% yield)
   Isopropanol (88% grade) 1.30 ton
             Kapasitas Pabrik        : 15-60 ton/hari



3.  KLASIFIKASI PROSES

·         Katalitik dehydrogenasi isopropanol
(CH3)2CHOH                       CH3COCH3 + H2
     Isopropanol                          Aseton
(CH3)2CHOH + ½ O2                      CH3COCH3 + H2O
     Isopropanol                                     Aseton

·         Produk samping dari proses phenol menggunakan cumene
Reaksi yang terjadi :
C6H5C3H7 + H2O                      C6H5C3H7O2
        Cumene                            cumene hydroperoxide
C6H5C3H7O2 + H2SO4(aq)                      C6H5OH + CH3COCH3
cumene hydroperoxide                         Phenol            aseton

·         Produk samping dari proses gliserin H2O2
·         Oksidasi butane
·         . Oksidasi dari propilene (proses Wacker)
·         Fermentasi air tebu

4.   REAKSI YANG TERJADI

Katalitik dehydrogenasi isopropanol

            (CH3)2CHOH                      CH3COCH3 + H2
     Isopropanol                          Aseton

(CH3)2CHOH + ½ O2                      CH3COCH3 + H2O
     Isopropanol                                     Aseton


5.   FLOWSHEET (TERLAMPIR)
6.   URAIAN PROSES
Dalam pembuatan Aseton dengan cara dehidrogenasi, digunakan bahan baku berupa isopropanol 88%. Sebelum diproses, isopropanol dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan steam untuk menghasilkan uap isopropanol. Uap Isopropanol itu ditekan pada tekanan 3 atm ini kemudian uap isopropanol tersebut direaksikan di tubular catalytic reactor. Reactor ini dikondisikan pada suhu 5000C dan reaksinya menggunakan katalis tembaga atau kuningan. Pada reactor ini dialirkan fuel sebagai bahan bakar dan dihasilkan flue gas. Hasil reaksi yang berupa gas panas akan dipisahkan di water scrubber tetapi sebelumnya telah dilakukan pendinginan dengan menggunakan water-cooled condenser yaitu menggunakan air sebagai media pendingin. Dalam water scrubber terjadi proses pemisahan hydrogen (H2) yang terbentuk dari reaksi dengan menggunakan H2O sebagai media pemisah yang disemprotkan pada bagian atas sehingga H2 akan terpisah dan keluar pada bagian atas. Sedangkan aseton, isopropanol sisa, dan air akan dipisahkan dengan cara destilasi (column). Dalam flowsheet ini digunakan dua column yaitu aseton column dan isopropanol column. Dalam aseton column, aseton yang memiliki titik didih paling rendah (56.5 oC) keluar pada bagian atas column. Sedangkan isopropanol dan air dari aseton column yang keluar pada bagian bawah column akan mengalami proses pemisahan kembali di isopropanol column. Isopropanol yang memiliki titik didih lebih rendah (82.3 oC) keluar pada bagian atas column untuk direcycle kembali sebagai umpan. Sedangkan air yang keluar pada bagian bawah column direcycle kembali ke water scrubber sebagai media pemisah.

7.   FUNGSI ALAT

·         Storage

Merupakan tempat penyimpanan isopropanol yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan aseton.

·         Compresor

Digunakan untuk mengkompresi isopropanol masuk ke Tubular Catalytic Reactor.

·         Tubular Catalytic Reactor

Sebagai tempat untuk mereaksikan isopropanol menjadi uap gas panas, pada reactor ini terdapat katalis tembaga atau kuningan. Temperatur reactor dijaga pada suhu 500oC, 4-5 atm.
·         Water Scrubber

Digunakan untuk memisahkan hydrogen yang terbentuk dari reaksi dan juga untuk membersihkan aseton dengan menggunakan air yang disemprotkan pada bagian atas.

·         Aseton Column

Digunakan untuk memisahkan campuran dari water scrubber (aseton, isopropanol dan air) dengan cara destilasi yang dilengkapi dengan pemanas (untuk memanaskan) dan cooler (untuk mendinginkan/ mengubah fase uap menjadi cair kembali).

·         Isopropanol Column

Digunakan untuk memisahkan campuran dari aseton column (isopropanol dan air) dengan cara destilasi yang dilengkapi juga dengan pemanas dan cooler.


8.   KEGUNAAN

      Aseton digunakan sebagai :
·         Sebagai solven (pelarut)
Aseton dapat melarutkan berbagai macam plastik, melipuri botol Nalgene yang dibuat dari polistirena, polikarbonat, dan beberapa jenis poliprolilena. dalam laboratorium, aseton digunakan sebagai pelarut apotik polar dalam kebanyakan reaksi organik,. Penggunaan pelarut aseton juga berperan penting pada oksidasi Jones. Oleh karena polaritas aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyawa.
·         Sebagai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi rayon.
·         Pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan aseton untuk mebersihkan pewarna kuku
·         bahan pembuat cat, vernis dan perlak
·         untuk membuat plastik, serat, obat-obatan dan senyawa-senyawa kimia lainnya.
·         bahan bakar additive pada Automotive.



DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.org/wiki/pembuatanacetone”. (Dikutip pada tanggal 9 Mei 2013).
http://en.wikipedia.org/wiki/water”. (Dikutip pada tanggal 9 Mei 2013).
http://en.wikipedia.org/wiki/acetone”. (Dikutip pada tanggal 9 Mei 2013).
http://en.wikipedia.org/wiki/oksigen”. (Dikutip pada tanggal 9 Mei 2013).
http://en.wikipedia.org/wiki/isopropilalkohol”. (Dikutip pada tanggal 9 Mei 2013).




LAMPIRAN


http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

8
nitrogenoksigenfluor
-

O

S
Keterangan Umum Unsur
oksigen, O, 8
16, 2, p
tak berwarna
15,9994(3)  g/mol
1s2 2s2 2p4
Jumlah elektron tiap kulit
2, 6
Ciri-ciri fisik
(0 °C; 101,325 kPa)
1,429 g/L
54,36 K
(-218,79 °
C, -361,82 °F)
90,20 K
(-182,95 °
C, -297,31 °F)
(O2) 0,444 kJ/mol
(O2) 6,82 kJ/mol
(25 °C) (O2)
29,378 J/(mol·K)
P/Pa
1
10
100
1 k
10 k
100 k
pada T/K



61
73
90
Ciri-ciri atom
Kubus
2, −1
(oksida netral)
pertama: 1313,9 kJ/mol
ke-2: 3388,3 kJ/mol
ke-3: 5300,5 kJ/mol
Jari-jari atom (terhitung)
Lain-lain
(300 K) 26,58 mW/(m·K)
(gas, 27 °C) 330 m/s
Isotop
DE (MeV)
16O
99,762%
O stabil dengan 8 neutron
17O
0,038%
O stabil dengan 9 neutron
18O
0,2%
O stabil dengan 10 neutron
Referensi




















1

(none)
hidrogenhelium
-

H

Li

Penampilan
tak berwarna
Informasi umum
hidrogen, H, 1
11, s
1,00794(7)g·mol−1
1s1
1
Sifat fisika
(0 °C, 101.325 kPa)
0,08988 g/L
14,01 K
(−259,14 °
C, −434,45 °F)
20,28 K
(−252,87 °
C, −423,17 °F)
13,8033 K, 7,042 kPa
32,97 K, 1,293 MPa
(H2) 0,117 kJ·mol−1
(H2) 0,904 kJ·mol−1
(25 °C) (H2)
28,836 J·mol−1·K−1
P/Pa
1
10
100
1 k
10 k
100 k
pada T/K




15
20
Sifat atom
Heksagonal
1, −1
(oksida
amfoter)
2,20 (Skala Pauling)
1st: 1312,0 kJ·mol−1
Jari-jari atom (perhitungan)
53 pm
37 pm
120 pm


Aseton[1]
Propanon
Nama lain[sembunyikan]
β-ketopropana
Dimetil keton, dimetilformaldehida, DMK
Identifikasi
[67-64-1]
AL31500000
CC(=O)C
1/C3H6O/c1-3(2)4/h1-2H3
Sifat
CH3COCH3
58,08 g/mol
Penampilan
Cairan tidak berwarna
0,79 g/cm³, cair
−94,9 °C (178,2 K)
56,53 °C (329,4 K)
Kelarutan dalam air
larut dalam berbagai perbandingan
0,32 cP pada 20 °C
Struktur
trigonal planar pada C=O
2,91 D
Bahaya
Mudah terbakar (F)
Iritan (Xi)
3
1
0

S2, S9, S16, S26
-17 °C
465 °C
Senyawa terkait
Pelarut terkait
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada
temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)










PERTANYAAN
1.       Qurnia almusyaddah
Pertanyaan:   apa keluaran dari steam uap panas?
Jawab           : keluaran dari steam hasilnya yang keluar berupa uap panas dari   
                        Dari isopropanol dan bagian kanan keluar berupa air.
2.      Sampuspita sari  
Pertanyaan : apa fungsi katalis tembaga pada tubular catalytic reaktor?
Jawab             : berfungsi untuk mempercepat reaksi.

3.      Maimunah
Pertanyaan : pada reaksi ke-2 terdapat oksigen yang digunakan sebagai reaktan,
                       Kapan dan dimana oksigen tersebut dimasukan?
Jawab           : pada flowsheet tidak menggunakan oksigen, tetapi bila menggunakan
                       Oksigen juga bisa, dan oksigen tersebut bila digunakan akan masuk
                       Bersama dengan flue gas yang digunakan sebagai bahan bakar
                     













No comments:

Post a Comment