Ketika molekul terkena radiasi
elektromagnetik di daerah IR akan bervibrasi atau berputar dan setiap molekul
memiliki sejauh vibrasi dan rotasi tertentu pula.
Pengukuran dengan spektrofotometer
(analiser IR) adalah pengukuran frekuensi dimana vibrasi dan rotasi terjadi dan
berhubungan dengan jumlah energy terserap pada frekuensi tersebut. Pengukuran
energi terserap direkam sebagai transmitan sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektra tiap komponen senyawa adalah unik sehingga spectra IR sering disebut
sidik jari dari komponen senyawa.
Hubungan antara Panjang
Gelombang dan Frekuensi
Frekuensi x panjang gelombang =
kecepatan cahaya 3 x 1010 cm/det. Dan karena kecepatan cahaya
konstan, setiap frekuensi dari serapan energi dapat diidentifikasi sebagai
panjang gelombang radiasi.
Sumber
cahaya IR ada 3, yaitu :
1. Globar,
paling umum dan mempunyai maksimum energy 1,8 μ
2. Nerast,
paling umum dan mempunyai energi < 1,4 μ
3. Ni-Cr,
selektif wave length
Detector
IR :
1. Termokopel,
digunakan pada pabrik operasi kontinyu
2. Bolometer
3. Fotokonduktif
meter
4. Golay
detector
Instrument analiser IR terdapat 2 jenis
spektrofotometer IR ditinjau dari beamnya yaitu single beam dan double beam.
Dapat dilihat pada gambar 2.3 :
(a)
(b)
Gambar 2.3 (a) Single beam; (b) Double
beam
Spektrofotometer IR adalah
instrument yang didesain untuk mengukur jumlah serapan (transmisi) sampel sebagai
fungsi panjang gelombang. Pengukuran direkam dan disebut spectrum IR dari
sample
Gambar 2.4 Contoh Spectra Infra Merah
Dengan single beam panjang gelombang
sampel dapat diukur, namun sulit untuk mengukur persentase serapan karena
energi total yang dipancarkan sumber cahaya bervariasi terhadap panjang
gelombang. Hal ini dapat diantisipasi oleh double beam yaitu dengan sumber
cahaya yang sama. Satu beam melalui sampel dibandingkan dengan beam yang
melewati (by pass) sampel, hal ini memungkinkan sistim merekam langsung persen
(%) transmitan sampel sebagai fungsi dari panjang gelombang.
No comments:
Post a Comment